Sabtu, Mei 30, 2009

Puisi terpuji, menurut Tabloid Nyata

Glitter Graphics

Tiga Soneta Cinta untuk Onetta

Ifull Azka Zulkifliy

Tiga Soneta Cinta Untuk Onetta

I
Telah salju aku dalam pelukmu
Sejak gerimis ngalir diwajahmu
Saat kita singa dalam gumul asmara
Nyata sajak cinta dalam kata terbata-bata

Saat ini, hujan menanam akar-akarnya dibumi
Seiring petir menulis kilatan cahaya
Sesaat menjelang langit lazuardi
Menunggumu dibatas lengkung cakrawala

Tak apa Oneta,
Kaki ini menjalar, selaksa petuah sabar
Tatapan nanar, jantung berdebar
Demi yang menggulung mendung
Kupunggung segunung harap, aku patung!

Kau buku tak bosan kubaca
Adalah rindu tak lekang digusur waktu
Kau pelangi dijalan kupu-kupu
Adalah asa tak sirna diguncang petaka

II
Oneta,
Tak ada lagi musik dan lirik yang menarik
Tak ada lagi aroma yang sima setelah hati ini merdeka
Dari kungkungan mimpi, belenggu hati, dan banjir ruhani
Hanya namamu dalam sajak rindu, hingga senyum tuhan menyatu

Mencintaimu,
Adalah tadarus ejaan-ejaan suci
Adalah tadzakur terjunan cahaya
Adalah patriotisme bendera naik sepenggalah
Adalah suluk saloka jiwa pada tarekat sufi


Merindumu,
Semenjak tsunami menyibak nurani nusantara
Semenjak gempa meradang kota dan rimba
John Milton merangkai puisi menyejukkan hati
Pada senyum Monalisa Da Vinci bertaji

Ah,
Tak sedahsyat hangat keringat semangatku
Sepadu nafasmu dalam perang Troya
Sumringah Adam Hawa bertemu
Senyum tuhan atas segala peristiwa cinta

III
Sementara Jazz mendayung ditelingaku
Harum lembayung diatas bukit rembulan
Begitu kita menyebut Ciremai di atas Cirebon
Tak ku biarkan kau jatuh dan aku tak dibawahmu

Limbung itu semacam waktu
Goyah itu mengantar kemurnian sejarah
Dan telah kita lewati perjamuan kelabu
Sekelebat sayap perjuangan yang patah

Sementara bising kota mengikis munajat para wali
Cinta kita masih trengginas topeng klana
Dan kau memelukku seperti nelayan pada sauhnya
Menciumku seperti menjaga kemurnian gong sekati

Wahai Sang Nyawaku ada padamu!, Sajak cinta ini,
Jadikanlah soneta cinta bak Rumi, Majun Khais pada Laila
Atau Hallajkan aku pada manunggaling kawulo gusti
PadaMu jualah muara cinta ini………

22 Januari 2008

Senin, Mei 25, 2009

aku kembali

Glitter Graphics

Aku bukan anak hilang



Hanya itu saja
selangkah,
paergi...
kembali...

Perempuan..... mengalir....

Glitter Graphics

Perempuan pencurah air



terkadang, nafas buatan tak cukup untuk menyambung hidup

Sabtu, Mei 23, 2009

Glitter Graphics

Andai aku....



ah, lagi-lagi, kapan ya ku temukan puisi tertulis dalam integumentari tubuhmu?

Jumat, Mei 22, 2009

kangen, branta, rindu, sono, syauqi miss u bangeet

entah, karena lama ga ketemu internet,jadi lwamma banged loading buat nulis sesuatu......
ditambah, password buat blog ni agak2 lupa gitu setelah ditelusur... ternyata namamu penyelamatnya.
jadi kangen.
kapan yaaa bisa menatapmu dari jarak 2cm......lagi... dan kita lakukan lagi